Panduan Lengkap: Fungsi Sekring Pada Sepeda Motor dan Jenisnya

admin

Fungsi Sekring Pada Sepeda Motor dan Jenisnya

Aufaproject46.com – Hay Bro & Sist, Kendaraan bermotor modern telah dilengkapi dengan sistem kelistrikan yang memerlukan pengamanan agar terhindar dari korsleting. Salah satu perangkat untuk melindungi kelistrikan pada kendaraan bermotor adalah sekring.

Meskipun berukuran kecil, sekring memiliki berbagai fungsi yang penting. Tanpa sekring, motor dapat mengalami mogok. Bahkan dalam beberapa kasus tertentu, korsleting listrik dapat menyebabkan kebakaran.

Fungsi utama sekring adalah memutuskan arus, terutama jika terjadi korsleting dalam rangkaian kelistrikan pada kendaraan bermotor. Terdapat dua jenis sekring yang umum digunakan pada kendaraan, yaitu sekring tabung (tube fuse) dan sekring tancap (fuse blade).

Perbedaannya dapat dilihat dari namanya. Sekring tabung memiliki bentuk seperti tabung transparan. Penggunaan sekring tabung mempermudah pengawasan kondisi terkini saat terjadi pemutusan sekring. Namun, sekring tabung lebih umum digunakan pada motor klasik.

Sementara itu, sekring tancap atau fuse blade adalah penggantinya dan lebih umum digunakan pada kendaraan modern saat ini. Cara pemasangannya adalah dengan cara ditancapkan. Sekring model ini memiliki berbagai warna sesuai dengan kapasitasnya.

Karena sekring model tancap lebih umum digunakan saat ini, berikutnya akan dibahas mengenai spesifikasi sekring motor jenis tancap beserta pilihan warnanya.

Fungsi Sekring Pada Sepeda Motor

Fungsi Utama Sekring Pada Sepeda Motor

Sekring pada sepeda motor memiliki dua fungsi utama, yaitu:

  1. Melindungi Sistem Listrik: fungsi dari sekring pada sepeda motor. Sekring berfungsi sebagai pengaman listrik yang melindungi komponen-komponen elektronik pada sepeda motor dari arus listrik yang berlebihan. Ketika ada masalah yang mengakibatkan arus listrik melebihi batas yang ditentukan, sekring akan putus dengan sendirinya untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. Dengan kata lain, sekring berperan sebagai pelindung bagi sepeda motor kita.
  2. Mencegah Kebakaran: Dengan membatasi arus listrik, sekring membantu mencegah risiko kebakaran yang dapat terjadi akibat korsleting atau kelebihan arus.

Selain itu, sekring juga berfungsi sebagai indikator adanya masalah pada sistem listrik sepeda motor. Ketika sekring putus, ini menandakan bahwa ada masalah yang perlu diperiksa dan diperbaiki. Jadi, sekring bisa menjadi petunjuk awal bagi kita untuk mengetahui adanya gangguan pada sistem listrik sepeda motor kita.

Fungsi Sekring Pada Sepeda Motor

Jenis-Jenis Sekring

1. Sekring Tabung

Jenis sekring ini memiliki bentuk seperti tabung kecil dengan kawat penghantar di dalamnya. Sekring tabung umumnya digunakan pada sepeda motor dengan daya listrik yang lebih besar, seperti sepeda motor sport. Kelebihan dari sekring tabung adalah daya tahan yang lebih baik dan lebih tahan terhadap goncangan.

2. Sekring Blade

Jenis sekring ini memiliki bentuk seperti pisau dengan kawat penghantar di dalamnya. Sekring blade umumnya digunakan pada sepeda motor dengan daya listrik yang sedang, seperti sepeda motor bebek. Kelebihan dari sekring blade adalah kemudahan dalam pemasangan dan penggantian.

3. Sekring Thermal

Jenis sekring ini memiliki bentuk seperti kotak kecil dengan kawat penghantar di dalamnya. Sekring thermal digunakan untuk melindungi komponen-komponen yang rentan terhadap panas berlebih, seperti lampu sein atau klakson. Kelebihan dari sekring thermal adalah ketahanan terhadap suhu yang tinggi.

Baca Juga :   Yamaha Lexi 2024 Bermesin 155cc Diluncurkan, Harga dan Spesifikasi Lengkapnya

4. Sekring Lemari

Jenis sekring ini memiliki bentuk seperti kotak kecil dengan kawat penghantar di dalamnya. Sekring lemari biasanya digunakan pada sepeda motor dengan daya listrik yang lebih kecil, seperti sepeda motor matic. Kelebihan dari sekring lemari adalah kemudahan dalam penggantian jika terjadi kerusakan.

5. Sekring Sekrup

Jenis sekring ini menggunakan sekrup sebagai elemen pemutus arus berlebih. Disebut juga sebagai sekring sekrup, jenis ini lebih umum pada sepeda motor klasik.

Arti Warna dan Spesifikasi Sekring Motor Jenis Tancap

Fungsi Sekring Pada Sepeda Motor

Fungsi pokok sekring motor jenis tancap atau blade fuse mirip dengan sekring tabung. Bagian ini berperan dalam memutus arus listrik yang melaluinya, mencegah terjadinya kebakaran.

Sekring tancap akan memutuskan aliran listrik jika terjadi kelebihan arus. Dengan kata lain, sekring motor bertindak sebagai alat pengaman. Jika sekring tidak berfungsi dengan baik, dapat menyebabkan kabel-kabel pada motor terbakar.

Yang menarik, sekring motor jenis tancap atau blade fuse memiliki spesifikasi yang dibedakan berdasarkan warna. Sebagai pengguna kendaraan bermotor sehari-hari, penting untuk mengetahui kode warna sekring tancap agar tidak salah membelinya di kemudian hari.

Dalam beberapa kasus, sekring tancap juga sering dilengkapi dengan informasi tentang spesifikasi arus di bagian atasnya. Namun, tidak semua sekring motor jenis tancap memiliki kode tulisan ini. Karena itulah, panduan warna menjadi sangat penting.

Terutama, kode warna pada sekring tancap berlaku secara universal. Oleh karena itu, risiko kesalahan sangatlah rendah. Agar Anda memahaminya, berikut adalah beragam warna dan spesifikasi sekring motor yang umum ditemui pada kendaraan bermotor:

  • Oranye mewakili 5 Ampere (A).
  • Merah mewakili 10A.
  • Biru untuk 15A.
  • Kuning untuk sekring 20A.
  • Bening atau ungu dipakai sekring 25A.
  • Hijau untuk 30A.

Sekarang, sudah paham tentang warna dan definisi sekring untuk kendaraan bermotor yang Anda miliki. Disarankan untuk selalu memiliki persediaan sekring, terutama saat melakukan perjalanan jauh. Meskipun terlihat remeh, namun jika terjadi masalah, hal ini dapat menyebabkan kendaraan bermotor Anda mogok.

Sebaiknya hindari memasang sekring di bawah kapasitas listrik yang dianjurkan. Sebagai contoh, jika standarnya adalah 10A, sebaiknya tidak memasang sekring dengan kapasitas 5A. Hasilnya, sekring akan sering putus. Selain itu, jika standarnya adalah 5A dan Anda memasang sekring 10A, arus listrik yang melewati sekring dapat lebih besar dan merusak perangkat yang membutuhkan arus, seperti lampu atau panel instrumen.

Perlu diingat, hati-hati dengan dampaknya. Komponen bisa rusak, dan dalam kasus terburuk, hubungan pendek dapat menyebabkan kebakaran. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak menganggap remeh komponen ini.

Lalu, bagaimana caranya memilih kapasitas arus sekring yang tepat? Agar tidak keliru, periksa informasi di bawah ini.

Cara Menghitung Beban Kelistrikan Pada Sekring Motor

Fungsi Sekring Pada Sepeda Motor

Sistem kelistrikan pada motor menggunakan sekring secara paralel. Setiap beban dalam sistem memiliki sekring sendiri untuk melindungi jalur masing-masing agar terhindar dari korsleting. Sebagai contoh, lampu utama memiliki sekring khusus, begitu juga dengan klakson. Seluruh sekring ini tertata rapi di dalam kotak sekring.

Setiap sekring memiliki nilai arus dalam satuan ampere (I) sesuai dengan kebutuhannya. Banyak pemilik motor yang melakukan modifikasi pada perangkat motor tanpa mempertimbangkan sekring.

Misalnya, mengganti lampu depan dengan model LED atau klakson keong yang membutuhkan daya lebih tinggi dari standar. Pemilik kendaraan tidak selalu memperhatikan beban dan tidak menyesuaikan sekring dengan beban baru.

Hasilnya, saat lampu atau klakson digunakan, sekring akan putus. Untuk mencegah hal ini, pemilik kendaraan harus memahami aturannya, terutama dalam menghitung beban sekring yang ideal.

Baca Juga :   Honda PCX150 Livery Bonek Terjual 63juta

Cara Menghitung Beban Daya Kelistrikan

  • I=P/E
  • I : Kuat Arus ( Ampere )
  • P : Daya Listrik ( Watt )
  • E : Tegangan Listrik ( Volt )

Dalam menghitung kapasitas sekring, perlu memperhitungkan faktor keamanan, yaitu dua kali lipat dari rumus di atas. Sebagai contoh, lampu depan atau headlight memiliki daya listrik 55 Watt dengan tegangan di motor sekitar 12 Volt.

Untuk mencari Ampere sekring yang tepat, gunakan rumus ini: 55 Watt / 12 Volt = 4,58 Ampere. Kemudian, kalikan hasilnya dengan 2, maka akan didapatkan 9,16 Ampere. Mengacu pada ketersediaan sekring di pasaran, umumnya terdapat sekring berukuran 5A, 7,5A, 10A, 15A, dan 20A. Berdasarkan perhitungan di atas, sebaiknya menggunakan sekring berukuran 10A.

Untuk keamanan maksimal, disarankan membawa sekring lama yang rusak ke toko listrik dan membeli yang baru dengan spesifikasi sekring motor yang serupa dengan yang lama. Hal ini akan memudahkan dan mengurangi risiko kesalahan dalam pembelian sekring.

Fungsi Sekring Pada Sepeda Motor
Fungsi Sekring Pada Sepeda Motor

Apa Penyebab Sekring Motor Putus?

Sekring pada sepeda motor dapat putus karena beberapa penyebab, di antaranya:

  1. Arus Berlebih: Salah satu penyebab utama sekring putus adalah arus listrik yang melebihi kapasitas sekring. Hal ini bisa disebabkan oleh korsleting, hubungan arus pendek, atau komponen yang mengalami kerusakan sehingga membutuhkan arus lebih banyak dari biasanya.
  2. Korsleting atau Hubungan Pendek: Korsleting atau hubungan pendek dalam sistem listrik sepeda motor dapat menyebabkan lonjakan arus yang langsung memicu pemutusan sekring untuk mencegah kerusakan lebih lanjut atau bahaya kebakaran.
  3. Kualitas Sekring yang Buruk: Sekring yang berkualitas rendah atau sudah aus karena pemakaian lama dapat lebih mudah putus ketika terkena beban arus yang tinggi.
  4. Korosi atau Oksidasi: Korosi atau oksidasi pada kaki sekring atau titik-titik kontak dapat menghambat aliran arus dan menyebabkan sekring menjadi panas dan akhirnya putus.
  5. Kontak Buruk: Kontak yang tidak baik antara sekring dan holdernya bisa menyebabkan peningkatan resistansi, yang pada gilirannya membuat sekring lebih mudah putus.
  6. Pemakaian yang Tidak Sesuai: Menggunakan sekring dengan rating yang lebih rendah daripada yang seharusnya untuk aplikasi tertentu dapat membuat sekring rentan putus saat beban listrik mencapai batas maksimumnya.

Memahami penyebab putusnya sekring pada sepeda motor penting untuk melakukan pencegahan dan perawatan yang tepat guna menjaga kelancaran sistem listrik sepeda motor.

Tips Perawatan Sekring

Tentang perawatan sekring (fuse) dan kotak sekring (fuse box), penting bagi pemilik kendaraan untuk memahaminya. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya korsleting di masa mendatang.

Fungsi utamanya adalah melindungi arus listrik agar tidak melewati batas kebutuhan yang telah ditentukan. Kotak sekring berperan sebagai rumah bagi sekring dan juga sebagai jalur arus listrik serta penyedia pengaman untuk sistem kelistrikan kendaraan.

Kotak sekring bukanlah perangkat yang sering bermasalah, tetapi seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia kendaraan, kotak sekring dapat mengalami perubahan yang dapat memiliki dampak serius.

Kabel-kabel di dalam kotak sekring dapat mengeras, dan soket-soketnya juga bisa teroksidasi atau berkarat. Semua hal ini dapat menghambat aliran listrik yang lancar, bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan arus pendek atau korsleting.

Bagi pemilik kendaraan bermotor yang usianya sudah melebihi 5 tahun, disarankan untuk membersihkan kotak sekring serta sekringnya secara berkala.

Cara Membersihkan Sekring dan Kotak Sekring:

  1. Persiapkan alat dan bahan seperti penetran, lap bersih, kuas atau sikat gigi.
  2. Tentukan lokasi kotak sekring di mobil, biasanya terdapat informasi dalam buku manual. Namun, kotak sekring biasanya terletak di ruang mesin atau di bagian bawah dasbor sisi pengemudi.
  3. Gunakan penjepit khusus sekring yang tersedia di dalam kotak sekring untuk melepaskan sekring dengan hati-hati.
  4. Hindari melepas semua sekring sekaligus; lepaskan satu per satu untuk menghindari kesalahan pemasangan kembali.
  5. Bersihkan sekring yang dilepas dengan menggunakan penetran, sikat atau kuas, lalu keringkan dengan lap.
  6. Lakukan pembersihan pada tempat dudukan sekring di dalam kotak menggunakan penetran dan kuas, pastikan untuk mengeringkannya dengan lap.
  7. Jika sekring terlihat terbakar atau gosong, segera gantilah dengan yang baru.
  8. Pastikan untuk selalu mengganti sekring dengan ukuran yang serupa untuk menjaga perlindungan maksimal terhadap komponen kelistrikan di mobil.
Baca Juga :   Apakah Boleh Menaruh HP di Jok Motor?

Dengan memahami fungsi dan jenis-jenis sekring pada sepeda motor serta melakukan perawatan yang tepat, Anda dapat memastikan sistem listrik sepeda motor beroperasi dengan lancar dan aman.

Kapan Harus Ganti Sekring?

Anda perlu mengganti sekring pada sepeda motor ketika:

  1. Sekring Terlihat Terbakar atau Rusak: Jika Anda melihat sekring terbakar, berubah warna, atau terlihat rusak, segera gantilah dengan sekring yang baru.
  2. Alat Elektronik Tidak Berfungsi: Jika alat-alat elektronik pada sepeda motor, seperti lampu atau klakson, tidak berfungsi, kemungkinan ada masalah pada sekring yang perlu diganti.
  3. Sirkuit Mati: Jika sirkuit tertentu pada sepeda motor mati atau tidak ada arus yang mengalir, sekring mungkin telah putus dan harus diganti.
  4. Rutin Perawatan: Sebagai tindakan pencegahan, disarankan untuk mengganti sekring secara berkala, misalnya setiap 6-12 bulan, tergantung pada pemakaian sepeda motor Anda.

Pastikan untuk menggunakan sekring dengan jenis dan rating yang sesuai dengan rekomendasi produsen sepeda motor untuk menjaga sistem listrik sepeda motor tetap aman dan berfungsi dengan baik.

Berapa Kisaran Harga Sekring Motor

Fungsi Sekring Pada Sepeda Motor
Fungsi Sekring Pada Sepeda Motor

Tentang kisaran harga sekring motor, memang bervariasi. Meskipun begitu, harga-harganya tidak terlalu tinggi dan tetap terjangkau. Sekring tersedia mulai dari harga Rp1.000 yang termurah. Tetapi, perlu waspada terhadap kualitasnya.

Lebih baik memilih sekring motor dengan harga sedikit lebih tinggi namun dengan kualitas terjamin. Biasanya, sekring berkualitas dijual dengan harga sekitar Rp2.000 hingga Rp3.000. Harga ini masih cukup terjangkau, bukan?

Untuk rumah sekring motor, harganya sekitar Rp10 ribuan. Namun, periksa dengan teliti kualitasnya untuk menghindari rumah sekring berkualitas rendah. Ciri-ciri rumah sekring yang buruk adalah terbakar saat terjadi korsleting listrik. Seharusnya, sekring tidak boleh terbakar, paling banter hanya meleleh tanpa mengeluarkan api.

Oleh karena itu, untuk memastikan kualitasnya, Anda dapat melakukan tes pembakaran pada rumah sekring. Jika rumah sekring mengeluarkan api, berarti kualitasnya tidak baik. Kualitas rumah sekring juga dapat terlihat dari kemudahan atau kesulitan dalam memasang sekring. Jika sulit untuk dilepas, itu adalah salah satu indikator bahwa sebaiknya tidak dibelinya.

Ingatlah, lebih bijak untuk memilih yang harganya sedikit lebih mahal namun memiliki kualitas yang baik. Lebih baik daripada memilih yang harganya murah namun rentan rusak. Pasalnya, fungsi sekring sangat penting. Jika rusak, bukan tidak mungkin komponen lain juga akan terpengaruh.

Terutama jika terjadi korsleting atau kebakaran. Motor Anda bahkan bisa habis terbakar. Memang kejadian ini jarang, namun bukan berarti tidak mungkin. Oleh karena itu, hindarilah membeli sekring dengan kualitas buruk.

Selain itu, membeli sekring berkualitas baik juga dapat menghemat biaya. Dengan satu kali pembelian, Anda mungkin tidak akan perlu mengganti sekring motor dalam dua tahun ke depan. Sehingga, pengeluaran dapat diminimalisir, bukan?

Artikel ini disusun untuk membantu Anda memahami lebih dalam mengenai fungsi sekring pada sepeda motor dan berbagai jenisnya agar Anda dapat membuat pilihan yang tepat untuk sepeda motor Anda.

Nah demikianlah pembahasan tentang Daftar Ukuran Oli Shock Depan Semua Merk Motor, semoga artikel ini bermamfaat sekian dan terimakasih

Butuh Aksesoris motor? Jangan Lupa mampir di Onlineshop Kami Aufaproject.com, Tersedia beragam aksesoris Motor matick terbaru dan selalu update model-modelnya, Terimakasih

Sekian artikel kali ini dari saya. Terima kasih sudah membaca sampai habis. Jangan lupa untuk share artikel ini ke teman-teman kalian yang mungkin membutuhkan informasi ini juga. Sampai jumpa lagi di artikel menarik lainnya. Selamat Mencoba, Salam hangat dari saya!

Artikel Terkait

Bagikan:

admin

Media Online Otomotif dan modifikasi motor

Tinggalkan komentar